* Jenis-jenis Kepariwisataan
Menurut
Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk
mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Wisata Budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas
pandangan hidup seseorang dengan dengan mengunjungi suatu tempat, mempelajari keadaan
rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan
seni mereka.
2. Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air,
lebih–lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing,
berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar,
balapan mendayung, melihat–lihat taman laut dengan pemandangan indah di
bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak
dilakukan didaerah–daerah atau negara–negara maritim.
3. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau
biro perjalanan yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur
wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah
pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang–undang. Wisata ini
banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa
udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang
langka serta tumbuh–tumbuhan yang jarang terdapat di tempat–tempat lain.
4. Wisata Konvensi
Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata
konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini
dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat
bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau
pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.
5. Wisata Pertanian (Agrowisata)
Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah
pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian,
perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan
dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun
melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna
dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan palawija di
sekitar perkebunan yang dikunjungi.
6. Wisata Buru
Jenis ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang memang memiliki daerah
atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan
oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam
bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika
untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya. Di India, ada
daerah–daerah yang memang disediakan untuk berburu macan, badak dan
sebagainya, sedangkan di Indonesia, pemerintah membuka wisata buru untuk
daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh menembak banteng
atau babi hutan.
7. Wisata Ziarah
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat
istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata
ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat–tempat
suci, ke makam–makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit
atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin
sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ziarah ini banyak
dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh
restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk tujuan
memperoleh berkah dan kekayaan melimpah.
*Keuntungan dan Kerugian Kepariwisataan di Suatu Daerah
KEUNTUNGAN
Manfaat Ekonomi (Kesejahteraan)
Penerimaan Devisa : Masuknya wisatawan mancanegara akan membawa valuta
asing, yang berarti akan memperkuat neraca pembayaran dan perdagangan.
Penerimaan devisa negara dari pariwisata bersumber dari :
- Uang yang dikeluarkan atau dibelanjakan oleh wisatawan asing
selama yang bersangkutan melakukan kunjungan, berupa pengeluaran untuk
penginapan (akomodasi), makan dan minum, transportasi lokal dan tour,
cenderamata, tip, dan lain-lain.
- Biaya yang diterima oleh perusahaan penerbangan dimana
wisatawan yang berkunjung dimasukkan sebagai penerimaan sektor
pariwisata.
Kesempatan Berusaha : Kesempatan
berusaha menjadi terbuka luas, baik usaha yang langsung untuk memenuhi
kebutuhan wisatawan maupun yang tidak langsung. Lapangan usaha langsung
seperti usaha akomodasi, restoran dan rumah makan, biro perjalanan, toko
cenderamata, sanggar-sanggar kerajinan dan seni, pramuwisata, pusat
perbelanjaan, dan lain sebagainya.
Terbukanya Lapangan Kerja
: Luasnya kesempatan dalam berusaha, berarti akan membuka lapangan
kerja baik lapangan kerja diberbagai usaha yang langsung memenuhi
kebutuhan wisatawan maupun yang tidak langsung.
Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Dan Pemerintah : Wisatawan
yang datang berkunjung akan mengeluarkan sebagian dari uangnya untuk
keperluan selama perjalanannya. Hal ini akan menambah pendapatan
masyarakat setempat, seperti biaya penginapan, angkutan local, makan
minum, cenderamata dan pembelian jasa-jasa, dan barang lainnya.
Mendorong Pembangunan Daerah : Berkembangnya
kepariwisataan di daerah akan mendorong pemerintah daerah dan
masyarakat mempersiapkan dan membangun prasarana dan sarana yang
diperlukan seperti pembangunan dan perbaikan jalan, instalasi air,
instalasi listrik, pembenahan obyek dan daya tarik wisata, perbaikan
lingkungan, pengkondisian masyarakat, penataan kelembagaan dan
pengaturan, dan lain sebagainya.
Manfaat Sosial Budaya
Pembangunan dan pengembangan pariwisata akan mempunyai dampak positif dalam bidang sosial budaya, seperti :
- Pelestarian Budaya Dan Adat Istiadat Salah satu sasaran
wisatawan dalam melakukan perjalanan adalah untuk menikmati, mengagumi
dan mempelajari kebudayaan, dan adat
istiadat serta sejarah suatu bangsa.
- Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat Masyarakat yang
dikunjungi akan banyak belajar dari wisatawan yang berkunjung, demikian
pula dengan yang datang berkunjung akan banyak belajar dari kunjungannya
dengan cara melihat, mendengar, dan merasakan segala sesuatu yang
dijumpai selama dalam perjalanannya.
- Meningkatkan Kesehatan Dan Kesegaran Banyak orang yang
terkena sakit, baik jasmani maupun mentalnya, seperti stress dan
ketegangan karena kelelahan, kejenuhan dan kebosanan akibat perjalanan,
dan tekanan sehari-hari. Salah satu obat untuk mengembalikan kesegaran
jasmani maupun rohani adalah dengan melakukan perjalanan wisata, seperti
rekreasi, wisata olah raga, ziarah, menikmati pemandangan dan udara segar di alam terbuka, dan berkunjung ke tempat keluarga atau kenalan.
- Mengurangi Konflik Sosial Sering terjadi saling curiga
antara suatu penduduk dengan penduduk lainnya, karena kurang saling
mengenal, baik dalam soal adat istiadat, budaya sejarah, kebiasaan
maupun perbedaan tingkat sosial. Saling berkunjung melalui berwisata
dapat mengurangi atau menghilangkan saling curiga dan kecemburuan
sosial, karena terjadinya komunikasi dan saling mengenal satu sama
lainnya.
Manfaat Dalam Berbangsa Dan Bernegara (Politik)
- Saling berkunjung dan saling mengenal penduduk merupakan kunci mempererat persatuan dan kesatuan.
- Dengan lebih banyak mengenal kekayaan dan keindahan tanah
air, melalui kunjungan wisata akan menumbuhkan rasa memiliki, keinginan
untuk memelihara dan mempertahankan negara yang pada gilirannya tumbuh
rasa cinta terhadap tanah air.
- Memelihara hubungan baik internasional dalam hal
pengembangan pariwisata mancanegara, terjadi saling kunjungan antar
bangsa sebagai wisatawan, sebagaimana halnya dalam pariwisata nusantara,
akan terjadi pula kontak-kontak langsung yang akan menumbuhkan saling
pengertian terhadap perbedaan, dan akan menumbuhkan inspirasi untuk
selalu mengadakan pendekatan dan saling menghormati.
Manfaat Bagi Lingkungan
Pembangunan dan
pengembangan pariwisata bila diarahkan dan direncanakan secara baik,
akan dapat membantu dalam memelihara lingkungan. Pariwisata pada umumnya
berusaha untuk memperkenalkan hal-hal yang asli dan unik, segala
sesuatu yang rapih, bersih dan menyenangkan wisatawan. Oleh karena
hal-hal tersebut yang diinginkan wisatawan. Dalam pariwisata,
benda-benda yang menjadi obyek kunjungan akan tetap terpelihara baik,
oleh karena yang menjadi sasaran pengunjung adalah obyek-obyek tersebut. Pengembangan pariwisata diarahkan agar dapat memenuhi keinginan
wisatawan, seperti hidup tenang, bersih, jauh dari polusi, santai, dapat
mengembalikan kesehatan fisik maupun mental. Dengan demikian
pengembangan pariwisata merupakan salah satu cara dalam upaya untuk
melestarikan lingkungan, disamping akan memperoleh nilai tambah atas
pemanfaatan dari lingkungan yang ada. (Sumber : Buku Panduan Sadar
Wisata).
Di samping dampak positif pariwisata yang
telah diuraikan di atas, juga tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa dampak
negatif dari keberadaan pariwisata bagi suatu daerah atau negara. Dampak negatif tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut (Mathieson dan Wall, 1982 dalam Leiper, 1990: 233).
a. Ketergantungan
terlalu besar pada pariwisata
b. Meningkatkan
angka inflasi dan meroketnya harga tanah
c. Meningkatnya
kecenderungan untuk mengimpor bahan-bahan yang diperlukan dalam pariwisata
sehingga tidak terserapnya produk lokal
d. Sifat
pariwisata yang musiman, tidak dapat diprediksi dengan tepat sehingga
pengembalian modal investasi juga tidak pasti waktunya
e. Timbulnya
biaya-biaya tambahan lain bagi perekonomian setempat.
Menurut WTO (1980: 9-12) dampak negatif pariwisata lainnya
bagi ekonomi suatu daerah atau negara selain diantaranya sebagai berikut.
a. Kelangkaan akan
sumber bahan makanan
b. Ketidakcocokan
produk lokal dengan permintaan pasar pariwisata
c.
Kelangkaan sumber energi dan bertambahnya biaya pengolahan limbah