Selasa, 24 Maret 2015

Tugas Kepariwisataan 2

* Jenis-jenis Kepariwisataan

Menurut Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut :


1. Wisata Budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan dengan mengunjungi suatu tempat, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. 
2. Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih–lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah–daerah atau negara–negara maritim.
3. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–undang. Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh–tumbuhan yang jarang terdapat di tempat–tempat lain.
4. Wisata Konvensi
Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.
5. Wisata Pertanian (Agrowisata)
Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.


6. Wisata Buru
Jenis ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya. Di India, ada daerah–daerah yang memang disediakan untuk berburu macan, badak dan sebagainya, sedangkan di Indonesia, pemerintah membuka wisata buru untuk daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh menembak banteng atau babi hutan.
7. Wisata Ziarah
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat–tempat suci, ke makam–makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah. 

*Keuntungan dan Kerugian Kepariwisataan di Suatu Daerah

KEUNTUNGAN 

 Manfaat Ekonomi (Kesejahteraan)

Penerimaan Devisa : Masuknya wisatawan mancanegara akan membawa valuta asing, yang berarti akan memperkuat neraca pembayaran dan perdagangan. Penerimaan devisa negara dari pariwisata bersumber dari :

  • Uang yang dikeluarkan atau dibelanjakan oleh wisatawan asing selama yang bersangkutan melakukan kunjungan, berupa pengeluaran untuk penginapan (akomodasi), makan dan minum, transportasi lokal dan tour, cenderamata, tip, dan lain-lain.
  • Biaya yang diterima oleh perusahaan penerbangan dimana wisatawan yang berkunjung dimasukkan sebagai penerimaan sektor pariwisata.
Kesempatan Berusaha : Kesempatan berusaha menjadi terbuka luas, baik usaha yang langsung untuk memenuhi kebutuhan wisatawan maupun yang tidak langsung. Lapangan usaha langsung seperti usaha akomodasi, restoran dan rumah makan, biro perjalanan, toko cenderamata, sanggar-sanggar kerajinan dan seni, pramuwisata, pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya.

Terbukanya Lapangan Kerja : Luasnya kesempatan dalam berusaha, berarti akan membuka lapangan kerja baik lapangan kerja diberbagai usaha yang langsung memenuhi kebutuhan wisatawan maupun yang tidak langsung.


Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Dan Pemerintah : Wisatawan yang datang berkunjung akan mengeluarkan sebagian dari uangnya untuk keperluan selama perjalanannya. Hal ini akan menambah pendapatan masyarakat setempat, seperti biaya penginapan, angkutan local, makan minum, cenderamata dan pembelian jasa-jasa, dan barang lainnya.


Mendorong Pembangunan Daerah : Berkembangnya kepariwisataan di daerah akan mendorong pemerintah daerah dan masyarakat mempersiapkan dan membangun prasarana dan sarana yang diperlukan seperti pembangunan dan perbaikan jalan, instalasi air, instalasi listrik, pembenahan obyek dan daya tarik wisata, perbaikan lingkungan, pengkondisian masyarakat, penataan kelembagaan dan pengaturan, dan lain sebagainya.

Manfaat Sosial Budaya

 
Pembangunan dan pengembangan pariwisata akan mempunyai dampak positif dalam bidang sosial budaya, seperti :
  1. Pelestarian Budaya Dan Adat Istiadat Salah satu sasaran wisatawan dalam melakukan perjalanan adalah untuk menikmati, mengagumi dan mempelajari kebudayaan, dan adat istiadat serta sejarah suatu bangsa.  
  2. Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat Masyarakat yang dikunjungi akan banyak belajar dari wisatawan yang berkunjung, demikian pula dengan yang datang berkunjung akan banyak belajar dari kunjungannya dengan cara melihat, mendengar, dan merasakan segala sesuatu yang dijumpai selama dalam perjalanannya.
  3. Meningkatkan Kesehatan Dan Kesegaran Banyak orang yang terkena sakit, baik jasmani maupun mentalnya, seperti stress dan ketegangan karena kelelahan, kejenuhan dan kebosanan akibat perjalanan, dan tekanan sehari-hari. Salah satu obat untuk mengembalikan kesegaran jasmani maupun rohani adalah dengan melakukan perjalanan wisata, seperti rekreasi, wisata olah raga, ziarah, menikmati pemandangan dan udara segar di alam terbuka, dan berkunjung ke tempat keluarga atau kenalan.
  4. Mengurangi Konflik Sosial Sering terjadi saling curiga antara suatu penduduk dengan penduduk lainnya, karena kurang saling mengenal, baik dalam soal adat istiadat, budaya sejarah, kebiasaan maupun perbedaan tingkat sosial. Saling berkunjung melalui berwisata dapat mengurangi atau menghilangkan saling curiga dan kecemburuan sosial, karena terjadinya komunikasi dan saling mengenal satu sama lainnya.

Manfaat Dalam Berbangsa Dan Bernegara (Politik)

  1. Saling berkunjung dan saling mengenal penduduk merupakan kunci mempererat persatuan dan kesatuan.
  2. Dengan lebih banyak mengenal kekayaan dan keindahan tanah air, melalui kunjungan wisata akan menumbuhkan rasa memiliki, keinginan untuk memelihara dan mempertahankan negara yang pada gilirannya tumbuh rasa cinta terhadap tanah air.
  3. Memelihara hubungan baik internasional dalam hal pengembangan pariwisata mancanegara, terjadi saling kunjungan antar bangsa sebagai wisatawan, sebagaimana halnya dalam pariwisata nusantara, akan terjadi pula kontak-kontak langsung yang akan menumbuhkan saling pengertian terhadap perbedaan, dan akan menumbuhkan inspirasi untuk selalu mengadakan pendekatan dan saling menghormati.

Manfaat Bagi Lingkungan 

Pembangunan dan pengembangan pariwisata bila diarahkan dan direncanakan secara baik, akan dapat membantu dalam memelihara lingkungan. Pariwisata pada umumnya berusaha untuk memperkenalkan hal-hal yang asli dan unik, segala sesuatu yang rapih, bersih dan menyenangkan wisatawan. Oleh karena hal-hal tersebut yang diinginkan wisatawan. Dalam pariwisata, benda-benda yang menjadi obyek kunjungan akan tetap terpelihara baik, oleh karena yang menjadi sasaran pengunjung adalah obyek-obyek tersebut. Pengembangan pariwisata diarahkan agar dapat memenuhi keinginan wisatawan, seperti hidup tenang, bersih, jauh dari polusi, santai, dapat mengembalikan kesehatan fisik maupun mental. Dengan demikian pengembangan pariwisata merupakan salah satu cara dalam upaya untuk melestarikan lingkungan, disamping akan memperoleh nilai tambah atas pemanfaatan dari lingkungan yang ada. (Sumber : Buku Panduan Sadar Wisata).

Di samping dampak positif pariwisata yang telah diuraikan di atas, juga tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa dampak negatif dari keberadaan pariwisata bagi suatu daerah atau negara.  Dampak negatif tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Mathieson dan Wall, 1982 dalam Leiper, 1990: 233).

a.     Ketergantungan terlalu besar pada pariwisata

 b.     Meningkatkan angka inflasi dan meroketnya harga tanah
 c.      Meningkatnya kecenderungan untuk mengimpor bahan-bahan yang diperlukan dalam pariwisata sehingga tidak terserapnya produk lokal
 d.     Sifat pariwisata yang musiman, tidak dapat diprediksi dengan tepat sehingga pengembalian modal investasi juga tidak pasti waktunya
 e.     Timbulnya biaya-biaya tambahan lain bagi perekonomian setempat.

Menurut WTO (1980: 9-12) dampak negatif pariwisata lainnya bagi ekonomi suatu daerah atau negara selain diantaranya sebagai berikut.

a.     Kelangkaan akan sumber bahan makanan

 b.     Ketidakcocokan produk lokal dengan permintaan pasar pariwisata
 c.      Kelangkaan sumber energi dan bertambahnya biaya pengolahan limbah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar