TUGAS KEEMPAT
INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
Individu
berasal dari kata latin ‘individuum’ artinya yang tak terbagi atau satu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai
suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Makna manusia menjadi Individu
apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang
bersangkutan. Proses Individualisasi atau aktualisasi diri merupakan proses
peningkatan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya
sendiri.
Keluarga
diambil dari bahasa Sanskerta “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti
“anggota” yaitu lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah. Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang
merupakan suatu komponen kecil dalam masyarakat. Kelompok inilah yang
menghasilkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam
masyarakat. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat
berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun
sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.
Masyarakat
yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya sudah dijelaskan yaitu sekelompok
orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut dari pengertian menurut pandangan istilah society. Kata
“masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Menurut
Drs. JBAF Mayor Polak, masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial
terdiri atas banyak sekali kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok
terdiri atas sub kelompok. Jadi, masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang
telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat istiadat yang sama-sama
ditaati dalam lingkungannya.
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan, masyarakat dapat digolongkan menjadi dua yaitu
masyarakat sederhana dan masyarakat maju. Yang dimaksud masyarakat sederhana
yaitu masyarakat yang memiliki pola pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin
dikarenakan pola nya berdasarkan kemampuan fisik individu tersebut. Sedangkan
yang dimaksud masyarakat maju adalah masyarakat yang mempunyai organisasi
masyarakat yang mempunyai tujuan yang sama akan kebutuhannya.
Dalam masyarakat maju,
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu masyarakat non industri dan masyarakat
industri. Tujuan dari masyarakat non industri yaitu masyarakat yang kemampuan
dan profesinya lebih memberikan jasa-jasanya dalam sosialisai. Sedangkan tujuan
masyarakat industri, masyarakatnya lebih mempunyai keterampilan untuk
menghasilkan sesuatu. Contoh profesi masyarakat industri yaitu misalnya koki.
3.1
Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan
adalah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau dewasa. Menurut para
ahli yang menganut aliran asosiasi bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah
proses asosiasi. Proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang
secara tahap demi tahap karena pengaruh.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan:
• Pertumbuhan Nativistik,
pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
sejak lahir.
• Pendirian empiristik
dan environmentalistik, pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada
lingkungan dan konsekuensinya.
• Konvergensi da
interaksionisme, yaitu pertumbuhan individu ditentukan oleh interaksi antara
dasar (bakat) dan lingkungan.
Tahap pertumbuhan
individu berdasarkan psikologi
– Masa vital (umur
0-2th) yaitu masa untuk mempelajari berbagai hal yang ada di dunianya karena
pada masa itu seorang individu baru dilahirkan di dunia
– Masa Estetik (umur
2-7th) yaitu masa yang mempelajari panca indra pada tubuh individu tersebut
– Masa intelektual
(umur 7-13/14th) yaitu masa dimana sudah mulai mempelajari segala hal tentang
sosialisasi dan mempelajarinya di lingkungan keluarga dan sekolah
– Masa remaja
(umur13/14 – 20/21th) yaitu masa dalam pembelajaran mengetahui suatu hal baik dan
buruk yang akan menentukan pembentukan karakter dimasa yang akan datang.
– Masa usia mahasiswa
dimana sudah dapat menguji diri lebih lanjut dalam kehidupan serta menghasilkan
suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian hidup.
3.2
Fungsi Keluarga
Keluarga
mempunyai perannya masing-masing dalam sosialisasi di lingkungannya. Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh
keluarga itu.
Macam-macam fungsi
keluarga :
• Fungsi biologis yaitu
keluarga dapat memberikan persiapan perkawinan bagi anak-anaknya berupa
pengetahuan kehidupan bereproduksi suami-istri, pengetahuan mengatur rumah
tangga, pengetahuan tugas suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak.
• Fungsi pemeliharaan
yaitu keluarga dapat memberikan perlindungan seperti menyediakan rumah sebagai
tempat berlindung, memelihara kesehatan, memberikan pengamanan dari bahaya.
• Fungsi ekonomi
berarti keluarga berkewajiban memberikan kebutuhan pokok seperti sandang pangan
dan tempat tinggal
• Fungsi keagamaan yaitu
keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mengamalkan ajaran-ajaran agama sebagai
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Fungsi sosial berarti
keluarga berperan untuk memperkenalkan nilai-nilai dan sikap yang dianut oleh
masyarakat pada anak-anaknya seperti mempelajari peranan yang diharapkan akan
mereka jalankan kelak. Dalam fungsi ini keluarga diharapkan menjadi pewarisan
kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan seperti sopan santun bahasa, cara
bertingkah laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan.
3.3
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Kehidupan
sosial manusia pasti mempunyai aktifitas sosial dalam hidupnya. Aktifitas
sosial itu seperti antar Individu, sampai antar kelompok. Dalam suatu populasi
manusia pasti akan membentuk sebuah kelompok, dan sebuah kelompok adalah
sekumpulan suatu individu. Pada bab ini akan menjelaskan kaitannya Individu,
Keluarga dan Masyarakat.
Masyarakat
tidak akan terbentuk jika tidak ada sekumpulan banyak keluarga, begitu juga
Keluarga tidak akan terbentuk jika hanya punya satu Individu. Yang artinya
Individu jika bertemu Individu yang lain akan membuat suatu Keluarga atau suatu
kelompok yang akan terbentuk menjadi Masyarakat.
Dalam
Ilmu Sosial Dasar yang mengkaji tentang masalah-masalah sosial, Individu,
Keluarga dan Masyarakat juga mempunyai masing-masing masalah sosial yang perlu
dibahas. Dalam setiap Individu, manusia mempunyai sifatnya masing-masing.
Sifat-sifat atau kepribadian itulah yang biasanya bisa berdampak positif dan
negatif pada suatu keluarga dan masyarakat.
Suatu
Individu yang mempunyai sifat positif maka bisa mendapatkan kemajuan dalam
bersosialisasi di lingkungannya, sedangkan suatu individu yang mempunyai sifat
negatif bisa berdampak buruk untuk keluarga maupun masyarakat. Contoh sifat
negatif tersebut misalnya, seorang satu individu yang mempunyai sifat pemarah
bisa membuat kalangan anggota suatu keluarga menjadi ikut seperti individu itu
yaitu menjadi pemarah. Satu individu yang mempunyai sifat tersebut bisa saja
tidak disukai masyarakat yang ada disekitarnya.
Dari
suatu sifat negatif seperti itu saja bisa menimbulkan masalah sosial. Masalah
sosial tersebut misalnya individu yang memiliki sifat pemarah akan dijauhkan
oleh masyarakat, dan individu itu pun bisa mencoba menyulut amarah individu lain
agar diperhatikan.
3.4
Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu,
Keluarga dan Masyarakat mempunyai hubungan erat karena masyarakat dibentuk
melalui individu-individu yang sadar akan perannya. Dan keluarga pun terbentuk
dari satu individu dan individu lainnya dan menghasilkan satu individu yang
lain. Manusia juga sebagai makhluk sosial juga akan membentuk suatu kelompok
yang terdiri dari individu yang karakternya berbeda-beda.
Individu
mempunyai makna yaitu manusia merupakan makhluk yang mempunyai satu kesatuan
jiwa raga yang kegiatannya sebagian keseluruhan, sebagai kesatuan. Untuk
menjadi individu yang mandiri, manusia mengalami proses. Proses tersebut adalah
proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama.
Makna
Keluarga dalam kehidupan yaitu untuk mengajari suatu individu tentang dunia
dari suatu kelompok terdekat karena keluarga adalah sekumpulan individu yang
paling dekat dengan individu tersebut. Keluarga merupakan satu kesatuan sosial
yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama dalam kesatuan masyarakat.
Masyarakat yaitu sekumpulan kelompok dari beberapa individu yang
bersosialisasi. Individu-individu yang bekerja sama akan menghasilkan kelompok
masyarakat yang sejahtera.
3.5
Urbanisasi
Urbanisasi
adalah perpindahan tempat tinggal penduduk dari desa ke kota. Orang yang
melakukan hal ini disebut urban. Urbanisasi dari sudut pandang sosial dapat
menimbulkan masalah sosial. Masalah sosial tersebut seperti masalah ekonomi
karena terlalu banyaknya penduduk di suatu tempat sehingga kekurangan bahan
pangan ataupun untuk mengurangi penduduk dikarenakan padatnya penduduk sehingga
menimbulkan lingkungan kumuh. Urbanisasi mempunya faktor-faktor yaitu faktor
penarik, pendorong.
Faktor penarik :
1. Kehidupan kota yang
lebih modern
2. Sarana dan prasarana
kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan
pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah
dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
Faktor pendorong :
• Lahan pertanian
semakin sempit
• Merasa tidak cocok
dengan budaya tempat asalnya
• Menganggur karena
tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
• Terbatasnya sarana
dan prasarana di desa
• Diusir dari desa asal
• Memiliki impian kuat
menjadi orang kaya
Walaupun
urbanisasi berdampak dalam masalah sosial tetapi ternyata mempunyai keuntungan
meskipun dapan mengakibatkan sisi negatif. Berikut keuntungan dan akibat dari
urbanisasi.
Keuntungan urbanisasi :
– Memoderenisasikan
warga desa
– Menambah pengetahuan
warga desa
– Menjalin kerja sama
yang baik antarwarga suatu daerah
– Mengimbangi
masyarakat kota dengan masyarakat desa
Akibat urbanisasi :
1. Terbentuknya suburb
tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2. Makin meningkatnya
tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3. Masalah perumahan yg
sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
SOURCE :