MODUS BARU PENYELUNDUPAN NARKOBA
Narkoba, adalah barang haram yang semakin hari kian genjar penyebarannya di Indonesia. Para penyelundup menggunakan banyak cara untuk menyelundupkan barang haram itu ke para pemakainya. Mulai dari lewat udara, laut hingga darat, ditaruh di dalam koper sampai diselipkan ke dalam kitab Al-Qur'an. Semakin gencarnya penyebaran barang haram ini mengingatkan kita untuk selalu waspaada dan berhati-hati. Baru-baru ini terdapat modus baru yang lebih "halus" dan tidak mudah terdeteksi oleh para polisi, yaitu lewat paket yang dikirimkan ke rumah.
Modus ini baru-baru muncul setelah seseorang memposting screenshoot percakapan sang kurir barang dengan sang korban yang hampir terkena "paket" tersebut. Dalam postingan itu sang pemilik akun menghibau semua orang untuk lebih waspada dan hati-hati dengan paket yang dikirimkan ke alamat kita. Alih-alih memberikan alamat rumah kita ke si kurir pengirim barang, sang kurir akan mengirim "paket" tersebut ke alamat yang dituju.Sang pengirim paket akan menanyakan alamat kita terlebih dahulu dengan alasan di surat jalan hanya tertera nama pemilik alamat dan nomor yang bisa dihubungi.
Sang kurir akan menghubungi kita lewat sms untuk memberitahu kepada kita bahwa ada paket yang dikirimkan kepada kita. Sang kurir bahkan akan menyebutkan nama panjang kita agar lebih meyakinkan, selanjutnya sang kurir akan menanyakan alamat lengkap kita. Jika anda memberikan alamat lengkap kita tanpa rasa curiga kepada sang kurir, paket yang dikirimkan tersebut akan sampai ke rumah kita, akan tetapi akan ada orang yang mengintip atau mengawasi kediaman kita, jika tidak ada polisi yang datang ke rumah kita, sang kurir akan mengambil paket itu kembali dan mengatakan kepada anda kalau paket yang dikirimkan kepada anda itu salah alamat. Tetapi, jika ada polisi yang datang ke rumah kita, maka kitalah yang akan terkena dan dituduh sebagai pemilik "paket" tersebut.
Jika kita mendapatkan paket tanpa tau siapa pengirim dan darimananya paket tersebut datang, jangan sekali-kali memberikan alamat kit kepada sang kurir.
Modus ini baru-baru muncul setelah seseorang memposting screenshoot percakapan sang kurir barang dengan sang korban yang hampir terkena "paket" tersebut. Dalam postingan itu sang pemilik akun menghibau semua orang untuk lebih waspada dan hati-hati dengan paket yang dikirimkan ke alamat kita. Alih-alih memberikan alamat rumah kita ke si kurir pengirim barang, sang kurir akan mengirim "paket" tersebut ke alamat yang dituju.Sang pengirim paket akan menanyakan alamat kita terlebih dahulu dengan alasan di surat jalan hanya tertera nama pemilik alamat dan nomor yang bisa dihubungi.
Sang kurir akan menghubungi kita lewat sms untuk memberitahu kepada kita bahwa ada paket yang dikirimkan kepada kita. Sang kurir bahkan akan menyebutkan nama panjang kita agar lebih meyakinkan, selanjutnya sang kurir akan menanyakan alamat lengkap kita. Jika anda memberikan alamat lengkap kita tanpa rasa curiga kepada sang kurir, paket yang dikirimkan tersebut akan sampai ke rumah kita, akan tetapi akan ada orang yang mengintip atau mengawasi kediaman kita, jika tidak ada polisi yang datang ke rumah kita, sang kurir akan mengambil paket itu kembali dan mengatakan kepada anda kalau paket yang dikirimkan kepada anda itu salah alamat. Tetapi, jika ada polisi yang datang ke rumah kita, maka kitalah yang akan terkena dan dituduh sebagai pemilik "paket" tersebut.
Jika kita mendapatkan paket tanpa tau siapa pengirim dan darimananya paket tersebut datang, jangan sekali-kali memberikan alamat kit kepada sang kurir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar